Saham BUMN dan BUMD yang Dapat Menjadi Portofolio Investasi

Saham BUMN dan BUMD berhasil mencatatkan kenaikan laba, bahkan peningkatan laba itu telah dipimpin oleh pihak dari bank BUMN sendiri. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk rupanya juga mencatat lonjakan lebar bersih sebesar 98,38% hingga menjadi Rp 24,88 triliun yoy.

Untuk Bank Mandiri juga mencatat laba bersih mencapai Rp 20,triliun yoy dan naik secara signifikan mencapai 61,7%. Nah untuk PT Bank Negara Indonesia semakin meningkat sebanyak 75,1% menjadi Rp 8,8 triliun pada Semester I 2022 ini.

Simak Beberapa Saham BUMN dan BUMD yang Wajib Anda Ketahui

Saham-saham emiten pelat merah tampaknya kembali bergairah lagi. Pasalnya beberapa emiten BUMN beserta anak usahanya menunjukkan pemulihan kinerja sehingga harga sahamnya semakin terangkat.

Indeks kumpulan saham-saham seperti IDX BUMN20 berhasil menguat hingga 8,61% secara year to date. Sementara IDX-MES BUMN17 naik menjadi 3,58% sejak awal tahun 2022 ini.

Terkait hal itu, maka beberapa badan Usaha Milik Negara atas BUMN dan BUMD juga mencatat kinerja yang bagus sampai semester I 2022. lantas saham apa saja yang patut dan layak untuk masuk portofolio investasi?

Pilihan Saham

Selain hanya perbankan seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, rupanya PT Telekomunikasi Indonesia atau TLKM juga mencatat kenaikan laba. Yakni mencapai 6,89% menjadi sebanyak Rp 13,31 triliun sejak semester I 2022 ini.

Sementara itu dari sisi indeks, maka IDX BUMN20 berhasil menguat kembali 8,61% dan IDX-MES BUMN17 naik menjadi 3,58% awal tahun ini.

Nah dalam evaluasi terkini, maka emiten yang menjadi konstituen IDX-MES BUMN17 rupanya belum ada perubahan sama sekali. Sedangkan pada IDX BUN20 itu justru malah terjadi pergeseran.

Baca Juga  Kinerja Saham SIDO Turun di Semester I 2022, Ini Alasannya!

Selanjutnya untuk Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau BJTM, PT Semen Baturaja dan PT KImia Farma tergusur oleh PT bank Raya Indonesia. Serta tergusur pula dari PT Dayamitra Telekomunikasi dan PT Bank Syariah Indonesia atau BRIS.

Kemudian Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas yani Ide Widiawati juga menambahkan. Bahwa peningkatan rasio profitabilitas emiten plat merah itu tak hanya terjadi pada bank big caps saja.

Melainkan juga pada BRIS, AGRO hingga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & banten (BJBR) pula. Ike memandang adanya tantangan dari goncangan ekonomis yang masih bisa diantisipasi mayoritas perusahaan BUMN.

Sementara bagi emiten konstruksi atau saham BUMN karya sepertinya juga masih sulit untuk melompat tinggi. Sebab tantangan BUMN Karya tak hanya karena kenaikan beban keuangan, tapi dari sisi revenue yang terbatas pula.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *