Cara merekrut karyawan yakni salah satu jenjang yang pasti dilewati oleh tiap-tiap perusahaan, yang juga menjadi penentu sebuah perusahaan untuk menerima karyawan yang mempunyai produktifitas yang tinggi demi perkembangan perusahaan. Hal yang menjadi prioritas utama seorang manajer sumber tenaga manusia ialah menjaring para calon pekerja unggul dan menyeleksinya untuk menerima karyawan yang terbaik untuk berikutnya secara kontinyu berprofesi pada perusahaan sebagai karyawan konsisten.
Cara merekrut karyawan yakni salah satu jenjang yang pasti dilewati oleh tiap-tiap perusahaan, yang juga menjadi penentu sebuah perusahaan untuk menerima karyawan yang mempunyai produktifitas yang tinggi demi perkembangan perusahaan. Hal yang menjadi prioritas utama seorang manajer sumber tenaga manusia ialah menjaring para calon pekerja unggul dan menyeleksinya untuk menerima karyawan yang terbaik untuk berikutnya secara kontinyu berprofesi pada perusahaan sebagai karyawan konsisten.
Cara merekrut karyawan sejatinya ialah menarik seseorang atau sekelompok orang yang diukur kompeten untuk berprofesi di perusahaan tertentu, tentuya banyak problem yang akan ditemui seorang manajer sumber tenaga manusia dikala menjalankan pengerjaan pra seleksi sampai pasca seleksi. Menurut data BPS di tahun 2013 diungkapkan ada 1 juta lebih (tepatnya 1 051 944) para pencari kerja teregistrasi dan lowongan kerja yang tersedia baru 50% lebih (tepatnya 612 699) yang kapabel meresapnya.
Sekilas seandainya membaca data ini, wajib perusahaan tak kesusahan mencari orang untuk memenuhi keperluan karyawannya. Sebab jumlah orang yang mencari kerja hampir dua kali lipat dari pada jumlah profesi yang tersedia. Tapi faktanya hingga hari ini perusahaan – perusahaan masih saja mengiklankan mencari karyawan untuk mengisi posisi yang diperlukan di beraneka media.
Dalam data BPS juga diceritakan bahwa baru 66.67% lowongan kerja itu terisi. Dapat disimpulkan sumber daya kerja yang melimpah belum semuanya yang memenuhi ekspetasi para pelaku industri sehingga masih ada posisi yang luang. Tapi di pada peluang kali ini kami tak berkeinginan membahas mengenai kesenjangan kwalitas SDM para pencari kerja ini.
Sulit yang sering kali ditemui seumpama jumlah pelamar yang terlampau banyak atau sedikit, pelamar yang tak pantas kompetensi, problem dikala wawancara kerja, sampai hasil rekrutmen yang tak pantas dengan keinginan. Pelaksanaan rekrutmen yang karyawan yang tepat sasaran akan membikin tujuan perusahaan untuk memperoleh sumber tenaga manusia terbaik bisa tercapai dan juga meringankan profesi seorang manajer dalam pengerjaan rekrutmen. Apa saja yang wajib dijalankan untuk bisa menjalankan pengerjaan rekrutmen secara tepat sasaran?
Cara Merekrut Karyawan: Membangun Sistem
1. Perencanaan Rekrutmen
Cara Merekrut karyawan yang pertama kita lakukan untuk cara merekrut karyawan ialah memutuskan kualifikasi calon karyawan yang diperlukan. Kualifikasi ini terdiri dari job prequisite dan competency requirement-nya. Job prerequisite adalah hal – hal wajib dipenuhi kecuali kompetensi yang wajib dimiliki oleh pemangku jabatan.
Teladan : Sehat jasmaniah dan rohani; Bersedia menjalankan perjalanan dinas di luar kawasan kerja; Bersedia ditempatkan di luar pulau Jawa; Mempunyai kepedulian kepada kekerabatan sosial; Tinggi badan dan lain – lain. Walaupun competency requirement, yakni kompetensi minimum yang dipersyaratkan terhadap si pemangku jabatan untuk bisa menjalankan pekerjaannya pantas dengan yang diinginkan.
Contohnya untuk seorang sales executive memiliki kompetensi influencing others, presentation skills dan lain – lain. Kecuali memutuskan kualifikasi dari calon karyawan yang akan direkrut, ada hal yang paling penting wajib diatur. Apakah profile dari calon karyawan itu pantas tak dengan values dan culture perusahaan hal yang demikian.
Karenanya seorang HR director perusahaan otomotif terbesar di Indonesia memberikan anjuran terhadap para pencari kerja untuk mempelajari values dan culture dari perusahaan yang akan dilamarnya. Sebab tiap-tiap perusahaan mempunyai value dan culture yang berbeda – beda. Seperti halnya kita mencari calon istri tadi. Ini menjawab juga pertanyaan seandainya seseorang tak diterima di sebuah perusahaan bukan berarti tak diterima juga di perusahaan lain.
Apabila values dan culture-nya berbeda dengan yang kita anut, karenanya kemungkinan besar tak diterima atau seandainya malahan diterima tak akan kapabel bertahan walau malahan memiliki pengajaran dan skill yang mumpuni.
Sebelum Kamu merekrut sejumlah karyawan, Kamu perlu mengumpulkan sebagian isu yang diperlukan supaya pas target. Via departemen sumber tenaga manusia Kamu bisa mengenal jumlah karyawan yang di butuhkan untuk memenuhi posisi yang kosong. Sehingga dalam mempublikasi atau mengiklankan rekrutmen karyawan Kamu bisa memilih taktik dan media yang pas.
Kecuali jumlah karyawan, Kamu wajib memutuskan tingkat keahlian yang diperlukan perusahaan pantas dengan deskripsi kerja, jangan sampai Kamu mempekerjakan daya pakar cuma untuk menjalankan profesi simpel dan jangan hingga mempekerjakan daya yang tak mempunyai keahlian khusus untuk melakukan profesi yang diluar kesanggupannya, karenanya dari itu sebelum Kamu merekrut karyawan Kamu patut memutuskan tingkat keahlian yang dibutuhkan. Langkah berikutnya ialah memutuskan tingkat pengajaran pantas dengan posisi yang akan ditempatkan.
Makin strategis posisi yang akan ditempati karenanya kian tinggi tingkat pengajaran yang diperlukan. Kemudian tentukan tenggang waktu untuk pemenuhan keperluan hal yang demikian. Sehingga Kamu bisa menuntaskan sasaran profesi atau proyek Kamu pantas jadwal.
2. Dimana daerah
Cara Merekrut karyawan Kamu perlu memutuskan kota atau kawasan dimana posisi Kamu merekrut calon karyawan, pilih daerah yang mempunyai angkatan kerja yang tinggi dengan tingkat pengajaran yang tinggi pula sehingga Kamu menerima banyak peluang untuk memilih calon karyawan yang mempunyai kompetensi. Kamu bisa menemukan isu mengenai hal hal yang demikian di BPS.
3. Memilih Media Iklan Lowongan
Sesudah kualifikasi sukses diatur karenanya kita memilih media untuk memberitakan lowongan profesi hal yang demikian. Pemilihan media tergantung dengan posisi yang ditawarkan dan ketersediaan calon daya kerja. Untuk posisi operator produksi tentu berbeda untuk posisi Senior Manager. Untuk posisi operator produksi, yang sumbernya cukup banyak, mungkin kita cuma cukup mengabarkan terhadap para karyawan untuk menawarkan terhadap sanak saudara, tetangga dan kenalannya.
Walaupun untuk posisi senior, kita tak cukup cuma dengan mengandalkan membikin iklan lowongan di media cetak atau elektronika. Mungkin kita wajib menggunakan jasa seorang head hunter untuk posisi ini. Atau ada juga, seumpama sebuah perusahaan yang mengabarkan lowongan di career center atau mengadakan campus recruitment di kampus – kampus tertentu saja (baca tak seluruh kampus) sebab para lulusannya memenuhi prasyarat yang dipinta.
4. Memilih Cara Rekrutmen
Yang paling pas untuk jabatan Kamu bisa memilih cara rekrutmen karyawan mana yang pas dengan kebutuhan perusahaan Kamu, seumpama, employee referrals, walk-ins & write-ins, Kamu juga bisa bekerjasama dengan perusahaan pencari daya kerja, organisasi buruh, institusi pengajaran dan lain sebagainya. Perusahaan bisa mengaplikasikan pelbagai cara dalam satu sesi rekrutmen pantas dengan keadaan.
5. Mempesona Pelamar
Semangat terbesar seseorang untuk berprofesi di perusahaan Kamu ialah gaji, kecocokan dengan ragam profesi dengan spesialisasinya, fasilitas, dan sebagainya. Karenanya dari itu hendaknya Kamu mencantumkan dengan terang dan selengkap mungkin isu hal yang demikian pada media yang Kamu pakai untuk mempublikasikan isu rekrutmen hal yang demikian.
6. Sortir
Sistem cara Merekrut Karyawan Sesudah banyak inti sari atau CV yang masuk ke perusahaan Kamu, pilih kandidat mana yang pantas dengan keperluan Kamu. Pilih dengan bijaksana dan hati-hati, singkirkan yang tak pantas dengan kriteria dan simpan yang telah pantas. Jikalau terlalu banyak lamaran yang masuk, Kamu dapat pakai jasa pihak ketiga (outsourching) untuk menolong Kamu dalam memilah. (baca juga pengerjaan seleksi karyawan )
7. Menyaring dan Menyeleksi Kandidat
Sesudah selesai dengan serangkaian percobaan, langkah berikutnya ialah menyaring hasil percobaan hal yang demikian dan menyeleksi kandidat. Kamu bisa mengaplikasikan anggapan orang lain disekitar Kamu yang Kamu pikir mempunyai kecakapan untuk menolong.
8. Periksa Acuan dan Latar Belakang
Untuk lebih bisa meyakinkan Kamu, cara merekrut karyawan Kamu bisa mengecek latar belakang calon karyawan via perusahaan tempatnya berprofesi dahulu, tanyakan mengapa dia berhenti, bagaimana prestasi kerjanya, adakah ia mempunyai kekurangan, seandainya dia memilliki kekurangan yang Kamu bisa tolerir karenanya dengan demikian itu Kamu bisa mempekerjakan karyawan yang memang kredibel.
9. Menyeleksi Administratif Calon Karyawan
Sesudah lowonngan profesi diberitakan, karenanya akan banyak para pelamar yang memasukkan surat lamaran dan curriculum vitae untuk melamar posisi yang ditawarkan. Dari sekian banyak yang masuk, karenanya tahap seleksi yang pertama dijalankan ialah seleksi administratif. Contohnya untuk lowongan MT – Branch Controller di atas dijalankan seleksi menurut pengajaran terakhir dan skor IPK-nya.
Kita cukup memperhatikan ijazah pengajaran terakhir dan transkrip skor hasilnya. Apabila pantas, kita ikutkan untuk ke jenjang seleksi yang kedua. Lazimnya walau malahan telah terang – terang yang diperlukan ialah jebolan S1 dengan IPK di atas 2.8 masih saja ada pencari keja yang tak memenuhi kualifikasi hal yang demikian memasukkan berkas lamarannya. Mungkin mereka berfikir iseng – iseng berhadiah. Siapa tahu diterima.
10. Test atau Percobaan
Cara merekrut karyawan selanjutnya yaitu Kamu perlu menjalankan serangkaian percobaan seperti Psikotes, Percobaan Bidang Percobaan, Percobaan wawancara supaya bisa memutuskan bahwa kandidat yang Kamu pilih memang benar-benar pantas. Jangan libatkan perasaan dalam percobaan ini sebab hal inilah yang memutuskan jalannya perusahaan Kamu di masa depan.
11. Wawancara
Sesudah lolos pada percobaan psikologi, berikutnya ialah tahap wawancara. Lazimnya wawancara itu terdiri dari dua. Wawancara dengan psikolog/ HRD dan wawancara dengan user. User di sini ialah umumnya calon atasannya segera, pun di sebuah perusahaan di bilangan Jakarta Selatan untuk tingkatan MT diwawancara segera oleh para direkturnya. Secara awam tujuan dari wawancara ialah :
- Untuk mengenal kepribadian calon karyawan.
- Mencari isu relevan yang dituntut dalam prasyarat jabatan.
- Menolong isu tambahan yang dibutuhkan bagi jabatan dan perusahaan.
- Setelah perusahaan untuk mengidentifikasi para calon karyawan yang sesuai untuk direkrut.
12. Memanggil Kandidat
Sesudah selesai dengan serangkaian percobaan diatas Kamu bisa memanggil kandidat yang telah Kamu percaya, beritahu kawasan kerjanya, description jobs, SOP, dan hal lain yang kalau dibutuhkan. Apakah masih ada prasyarat yang wajib dipenuhi dan sebagainya.
13. Penawaran Kerja
Tanyakan kesediaan dan komitmenya kepada perusahaan Kamu, telah sesuaikah gaji dengan deskripsi profesi yang Kamu butuhkan. Jikalau jawabannya memuaskan Kamu bisa melanjutkan ke pengerjaan berikutnya.
14. Negosiasikan Rincian Gaji dan Tanggal
Mulai Seandainya Jikalau Kamu keberatan dengan gaji yang pelamar meminta, Kamu bisa negosiasi pada angka yang pantas dengan kecakapan perusahaan. Negosiasikan dengan terang supaya dikemudian hari tak ada pihak yang merasa dirugikan dan juga perussahaan tak melanggar undang-undang ketenagakerjaan tertentu.
15 Menyambut Karyawan Baru
Lakukan tour kecil pada karyawan baru untuk mengenalkan kultur kerja yang ada di daerah kerjanya yang baru, pilih karyawan senior untuk menjalankan hal ini. Jawab pertanyaan yang dia ajukan dan berikan peluang untuknya untuk merajai kawasan kerjanya yang baru sebelum dia mulai berprofesi.
16. Memonitor Daya Kerja
Terus awasi daya kerja karyawan Kamu, berikan perintah yang terang dan arahkan karyawan baru dengan tabah. Bangun komunikasi yang bagus antar sesama karyawan dan juga atasan supaya bisa berprofesi sama dengan bagus. Dengan demikian itu akan tercipta kultur dan iklim kerja yang kondusif di perusahaan Kamu.
Baca juga: Ide Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga
Setelah Anda melakukan cara merekrut karyawan untuk perusahaan, selanjutnya melakukan pengembangan terhadap karyawan tersebut.
Langkah Mudah Mengembangkan Karyawan
Salah satu cara suatu perusahaan untuk mencapai sebuah kesuksesan adalah melakukan pegembangan karyawan. Hal tersebut memang tergolong sulit, sebab biasanya pimpinan akan fokus meningkatkan kualitas produk dan kurang memperhatikan perkembangan karyawan. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan karyawan.
Berkomunikasi dengan Karyawan
Sebaiknya Anda menghindari asumsi mengetahui tujuan karir, keterampilan, dan aspirasi karyawan. Untuk dapat memahami goal karir masing-masing karyawan, sebaiknya Anda melakukan tatap muka secara langsung dan melakukan diskusi.
Lihat cara mereka berpikir untuk mencapai goal karir. Setiap karyawan pasti memiliki bayangan karir namun tidak tahu cara memulainya. Dengan Anda melakukan komunikasi dengan karyawan akan bermanfaat untuk mencari sebuah peluang dan fasilitas yang akan perusahaan berikan.
Mempertimbangkan Goal Perusahaan
Selaraskan antara kebutuhan perusahaan dan rencana pengembangan karyawan sebelum menetapkan goal untuk karyawan. Anda dapat memulai dari pertimbangan goal perusahaan jangka pendek dan panjang. Setelah itu baru mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, serta potensi yang terdapat pada karyawan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menentukan Keterampilan Karyawan
Anda dapat menyesuaikan kebutuhan perusahaan setelah mengetahui pengalaman serta kemampuan dari masing-masing karyawan. Selain itu, Anda juga harus memastikan goal karyawan dengan tepat waktu dan spesifik. Jika goal karyawan tidak jelas, tentu akan sulit untuk mengukur kemajuan karyawan.
Seorang karyawan yang baik akan berkembang setiap saat. Dengan memberikan pelatihan terhadap karyawan, akan menguntungkan perusahaan dan karyawan itu sendiri dalam jangka panjang.
Buat Action Plan
Setelah Anda mengetahui goal karyawan, selanjutnya tinggal bagaimana mereka mencapai goal tersebut. Untuk mengembangkan karyawan, Anda dapat mengkombinasikan dari kegiatan seperti bekerja sama dengan para ahli, pelatihan formal, coaching, serta berkunjung ke suatu lembaga yang menawarkan sebuah peluang. Jelaskan tantangan yang harus karyawan hadapi.
Terapkan Skill Baru
Anda harus mengeluarkan banyak biaya dan waktu untuk meningkatkan keterampilan yang ada pada karyawan. Terapkan skill baru jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan dari mengembangkan karyawan tersebut.
Demikian ulasan mengenai langkah mudah untuk mengembangkan karyawan. Untuk mendukung kemajuan dan perkembangan karyawan, seorang pemimpin perusahaan harus peduli serta berkomitmen.