Saham Adro atau Adaro Energy Indonesia TBK ini pada zaman dahulu bernama Adaro Energy TBK. ADRO telah didirikan dengan nama PT. Padang Karunia pada tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli tahun 2005.
Kantor Pusat ADARO berlokasi tepat di Gedung Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kavc 1-2, Jakarta Selatan 12950 Indonesia. Pemegang saham yang mempunyai 5% atau lebih saham dari Energy TBK tanggal 28 Februari 2022 yakni PT Adaro Strategic Investments sebanyak 43,91% serta Garibaldi Thohir (Presiden Direktur) 6,81%.
Ruang lingkup kegiatan ADRO berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan yakni menjalankan usaha dalam bidang aktivitas kantor pusat serta konsultasi manajemen. Hal itu merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan, penggalian, jasa penunjang pertambangan, perdagangan besar, angkutan, penanganan kargo, pertanian tanaman, konstruksi, reparasi, dan pemasangan mesin.
Sejarah Mengenai Saham Adro!
Saham Adro atau PT. Adaro Energy Indonesia TBK merupakan perusahaan pertambangan batu bara terpadu berbasis di Tanah Air. ADRO dan anak perusahaannya bergerak dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor pembangunan, infrastruktur, serta kegiatan pembangkit tenaga listrik.
Perusahaan ADRO ini mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Berlokasi tepat di Menara Karya, 22nd floor, Jl. H.R. rasuna Said, Blok X-5, Kav. 1-2, South Jakarta, DKI Jakarta 12950. Pada tanggal 4 Juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK guna melakukan penawaran Umum Perdana Saham ADRO kepada masyrakat sebanyak 11.139.221.000 lembar saham dengan jumlah Rp 100 per saham.
Untuk harga penawaran Rp 1.100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa efek Indonesia pada tanggal 16 Juli 2008. Perusahaan ADRO mempunyai anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni ADARO Minerals Indonesia TBK ADMG.
Jadi, itu beberapa sejarah dari saham ADRO yang perlu Anda ketahui. Telah dirikan pada tahun 1982 pendiri ENADIMSA. Pada tahun 2022, Perseroan memproduksi batubara sebesar 1,88 juta ton atau sekitar 70% di atas produksi pada tahun 2019 mencapai 1,1 juta ton. Nah, seluruh batubara telah diproduksi pada tahun 2020 itu merupakan batubara metalurgi jenis HCC dari konsesi Maruwai.